Kabupaten Ciamis
bercikal bakal dari
Kerajaan Galuh, sebuah
kerajaan di Tatar Sunda
pada abad ke-7.
Kerajaan ini berpusat di daerah Kawali, 21 km ke
arah utara dari pusat kota Ciamis.
Tahun 1595 Galuh jatuh ke tangan Mataram.
Berdasarkan sumber Belanda, wilayah kerajaan
taklukan ini dibatasi Sungai Citanduy di sebelah
timur, Sumedang di sebelah utara, Gunung
Galunggung dan Sukapura di sebelah barat, serta Sungai Cijulang di sebelah selatan. Di bawah kekuasaan Mataram, Kerajaan Galuh
diubah statusnya menjadi kabupaten. Berbentuk kabupaten selama sekitar dua abad, pusat
pemerintahan Galuh sedikitnya empat kali
berpindah akibat gejolak politik.
Daerah yang pernah menjadi pusat pemerintahan adalah Cineam, Calingcing,
Panyingkiran, dan Imbanagara sebelum
akhirnya menetap di Cibatu tahun 1815.
Pusat pemerintahan tercatat paling lama
berlokasi di Imbanagara. Pada masa ini Galuh mengalami perluasan
wilayah hingga berbatasan dengan pantai
selatan, Sungai Citanduy, Cijolang, dan
Sukapura.
Karena itu, peristiwa pemindahan ibu kota ke
Imbanagara pada 12 Juni 1642 ditetapkan sebagai hari jadi kabupaten.
Meski demikian, Galuh mengalami
perkembangan pesat pada masa pemerintahan
Bupati RAA Kusumadiningrat ( 1839-1886).
Bupati yang juga disebut Kangjeng Prebu ini
membangun sejumlah fasilitas pemerintahan di pusat kota, seperti gedung kabupaten, masjid
agung, kantor asisten residen, dan tangsi
militer selama tahun 1859-1877. Pada masa Bupati RTA Sastrawinata (1914-
1935) nama Galuh diubah menjadi Ciamis.
Kabupaten ini memiliki empat distrik, yakni
Ciamis, Kawali, Rancah, dan Panjalu.
Hingga saat ini nama Ciamis masih terus
dipakai.
By : Picky
Sejarah Kab. Ciamis
by Picky On 2014-03-13
Comments: "Sejarah Kab. Ciamis"